Berugak adalah salah satu elemen arsitektur khas masyarakat Sasak di Lombok yang telah digunakan secara turun-temurun. Struktur ini biasanya berbentuk bangunan panggung terbuka dengan atap yang terbuat dari alang-alang atau genteng. Meskipun banyak orang menganggap berugak hanya sebagai tempat duduk atau bersantai, ternyata fungsinya jauh lebih luas dan memiliki nilai budaya yang mendalam. Berikut adalah tujuh fungsi berugak yang jarang diketahui.
1. Tempat Bermusyawarah dan Berdiskusi
Dalam masyarakat Sasak, berugak sering digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah. Baik itu dalam lingkup keluarga, desa, atau komunitas, berugak menjadi ruang terbuka yang nyaman untuk mendiskusikan berbagai permasalahan dan mengambil keputusan secara bersama-sama.
2. Pusat Aktivitas Sosial dan Kekeluargaan
Berugak menjadi tempat berkumpul bagi anggota keluarga dan tetangga untuk menghabiskan waktu bersama. Di sinilah orang-orang berbincang, bertukar cerita, atau sekadar menikmati teh dan kopi bersama. Fungsinya sebagai pusat interaksi sosial mempererat hubungan antaranggota keluarga dan komunitas.
3. Ruang Tidur Alternatif
Di daerah dengan cuaca panas, berugak sering digunakan sebagai tempat tidur alternatif, terutama pada malam hari. Dengan desain terbuka yang memungkinkan udara mengalir bebas, tidur di berugak bisa lebih nyaman dibandingkan di dalam rumah yang lebih tertutup.
4. Tempat Menyambut Tamu
Dalam budaya Lombok, menerima tamu di berugak adalah hal yang umum dilakukan. Ini memberikan kesan ramah dan terbuka bagi para tamu. Selain itu, dengan lokasi yang biasanya berada di halaman depan rumah, tamu dapat merasa lebih santai dibandingkan duduk di dalam rumah.
5. Tempat Berteduh dan Beristirahat
Di tengah terik matahari, berugak berfungsi sebagai tempat berteduh yang nyaman bagi siapa saja yang sedang beraktivitas di luar rumah. Petani yang pulang dari ladang atau nelayan yang kembali dari laut sering beristirahat di berugak sebelum melanjutkan aktivitas mereka.
6. Area Penyimpanan dan Pengeringan Hasil Pertanian
Berugak juga kerap dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan sementara hasil panen sebelum dibawa ke dalam rumah atau ke pasar. Selain itu, petani menggunakan berugak untuk mengeringkan padi, jagung, atau biji kopi dengan memanfaatkan sinar matahari langsung.
7. Ruang Ibadah dan Kegiatan Keagamaan
Bagi sebagian masyarakat, berugak juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan ibadah seperti sholat, mengaji, atau kegiatan keagamaan lainnya. Dengan suasana yang tenang dan udara yang sejuk, berugak memberikan kenyamanan bagi mereka yang ingin beribadah dengan khusyuk.
Berugak bukan sekadar tempat duduk biasa. Struktur sederhana ini memiliki banyak fungsi yang berkaitan dengan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Sasak di Lombok. Dari tempat bermusyawarah hingga ruang ibadah, berugak telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan terus menjaga dan melestarikan penggunaan berugak, kita juga turut mempertahankan warisan budaya yang kaya dan berharga.
Berugak lebih dari sekadar tempat duduk; ia adalah simbol kebersamaan, tradisi, dan kenyamanan yang tetap relevan hingga saat ini. Jika Anda ingin memiliki berugak berkualitas dengan desain khas Lombok, kunjungi berugak.com dan temukan pilihan terbaik untuk rumah atau bisnis Anda!


